Apa itu Paraben?
Paraben adalah kelompok bahan kimia yang digunakan sebagai pengawet dalam lotion, conditioner, shampo,
gel mandi, deodoran, dll
Keamanan / bahaya :
Meskipun banyak hasil dari penelitian mengenai kimia satu ini, tetapi tetap saja hangat diperdebatkan, parabens telah ditemukan menumpuk di jaringan kanker payudara. (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/14745841) [Kritik terhadap klaim ini penelitian bahwa sampel yang diuji tercemar selama penelitian.]
Parabens diduga meningkatkan kadar estrogen dengan mengganggu fungsi enzim tubuh yang fungsinya mengeluarkan estrogen dari tubuh. Enzim ini ditemukan di kulit, Pendapat kontra bahwa parabens tidak cukup diserap ke dalam tubuh cukup untuk menimbulkan masalah.
Parabens terserap dalam ke tubuh. Dalam salah satu penelitian terhadap pria Denmark, “metil-, etil-, n-propil-dan n-butil parabens yang terukur di 98%, 80%, 98% dan 83% laki-laki, masing-masing.” (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20216574) Sebuah studi di Amerika menemukan methyparaben di 99,1% dari sampel penelitian. Wanita memiliki konsentrasi lebih tinggi secara signifikan terhadap paraben, mungkin karena penggunaan yang lebih tinggi dari produk perawatan pribadi/kosmetik. Wanita yang lebih tua memiliki konsentrasi lebih tinggi, mungkin karena tingkat penyerapan lebih tinggi karena penghalang kulit yang lebih tipis. (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20056562) Studi lain di Denmark menemukan bahwa konsentrasi urin paraben meningkat setelah penggunaan krim yang mengandung paraben, melanjutkan bukti bahwa parabens yg digunakan dikulit akan terserap oleh tubuh. (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18194284)
Sejumlah penelitian telah menemukan Parabens mengganggu reseptor estrogen. (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20132880)
European Journal of Cancer Prevention melaporkan bahwa “Frekuensi dan onset awal antiperspirant / penggunaan deodoran dengan mencukur ketiak dikaitkan dengan usia lebih dini diagnosis kanker payudara.” Ada kemungkinan bahwa paraben (dan bahan kimia lainnya) dalam antiperspirant adalah penyebab hal ini.
Diproduk apa saja Paraben bisa ditemukan? :
Formula apa saja yg berbahan dasar air – conditioner, shampo, sabun cair, lotion, krim rambut, kosmetik, dll.
Merek yang menggunakan bahan ini:
Biore
Revlon
Estee Lauder, dll
Pendapat Green Mommy:
Selama beberapa tahun terakhir nilai bahaya yg dievaluasi oleh EWG dari bahan ini telah meningkatp dari 4 ke 8. Sepertinya bukti dampak negatif paraben terus meningkat. Kabar baiknya adalah mulai bermunculan perusahaan yang mulai berhenti menggunakan Paraben, tetapi dampak negatifnya mereka mengganti paraben dengan bahan pengawet berbahaya lainnya seperti diazolidinyl urea dan tetrasodium EDTA dan jenis pengawet kimia/sintetis lainnya.
Keamanan / bahaya :
Meskipun banyak hasil dari penelitian mengenai kimia satu ini, tetapi tetap saja hangat diperdebatkan, parabens telah ditemukan menumpuk di jaringan kanker payudara. (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/14745841) [Kritik terhadap klaim ini penelitian bahwa sampel yang diuji tercemar selama penelitian.]
Parabens diduga meningkatkan kadar estrogen dengan mengganggu fungsi enzim tubuh yang fungsinya mengeluarkan estrogen dari tubuh. Enzim ini ditemukan di kulit, Pendapat kontra bahwa parabens tidak cukup diserap ke dalam tubuh cukup untuk menimbulkan masalah.
Parabens terserap dalam ke tubuh. Dalam salah satu penelitian terhadap pria Denmark, “metil-, etil-, n-propil-dan n-butil parabens yang terukur di 98%, 80%, 98% dan 83% laki-laki, masing-masing.” (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20216574) Sebuah studi di Amerika menemukan methyparaben di 99,1% dari sampel penelitian. Wanita memiliki konsentrasi lebih tinggi secara signifikan terhadap paraben, mungkin karena penggunaan yang lebih tinggi dari produk perawatan pribadi/kosmetik. Wanita yang lebih tua memiliki konsentrasi lebih tinggi, mungkin karena tingkat penyerapan lebih tinggi karena penghalang kulit yang lebih tipis. (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20056562) Studi lain di Denmark menemukan bahwa konsentrasi urin paraben meningkat setelah penggunaan krim yang mengandung paraben, melanjutkan bukti bahwa parabens yg digunakan dikulit akan terserap oleh tubuh. (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18194284)
Sejumlah penelitian telah menemukan Parabens mengganggu reseptor estrogen. (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20132880)
European Journal of Cancer Prevention melaporkan bahwa “Frekuensi dan onset awal antiperspirant / penggunaan deodoran dengan mencukur ketiak dikaitkan dengan usia lebih dini diagnosis kanker payudara.” Ada kemungkinan bahwa paraben (dan bahan kimia lainnya) dalam antiperspirant adalah penyebab hal ini.
Diproduk apa saja Paraben bisa ditemukan? :
Formula apa saja yg berbahan dasar air – conditioner, shampo, sabun cair, lotion, krim rambut, kosmetik, dll.
Merek yang menggunakan bahan ini:
Biore
Revlon
Estee Lauder, dll
Pendapat Green Mommy:
Selama beberapa tahun terakhir nilai bahaya yg dievaluasi oleh EWG dari bahan ini telah meningkatp dari 4 ke 8. Sepertinya bukti dampak negatif paraben terus meningkat. Kabar baiknya adalah mulai bermunculan perusahaan yang mulai berhenti menggunakan Paraben, tetapi dampak negatifnya mereka mengganti paraben dengan bahan pengawet berbahaya lainnya seperti diazolidinyl urea dan tetrasodium EDTA dan jenis pengawet kimia/sintetis lainnya.
source from Green Mommy Shop
No comments:
Post a Comment