Cerita ini berdasarkan kisah nyata paman dari Indra Noveldy, seorang konsultan pernikahan
Tak terbayang perasaan paman saya yang sedang mengalami cobaan yang berat ini. Belum satu tahun yg lalu menguburkan istri tercinta, sekarang mendapat cobaan lagi. Kemarin beliau harus menyaksikan pemakaman putranya yang berusia 32 tahun. Sang anak baru 2 hari yang lalu pulang dari Perancis, baru lulus sertifikasi pilot airbus. Lulus dgn predikat TERBAIK. Baik anak maupun sang ayah sama-sama sedang senang-senangnya bertemu kembali, mendapat kabar kelulusan tersebut, senang bertemu keluarga. Putra yang diharapkan dapat menjadi penghibur sang ayah setelah wafatnya istri tercinta. Kemarin saat hendak membangunkan anaknya untuk shalat subuh, tapi tidak ada suara jawaban dr sang anak. Penuh rasa cemas, sang ayah mengintip dari jendela kamar. Sang putra tercinta terbujur kaku di tempat tidurnya. Tak terbayang apa yg dirasakan sang ayah. Kemarin saat takziah, tak kuat melihat adegan saat sang ayah hendak menutup kain kafan sang anak. "Nak... Ayah sayang kamu naaaakkk...." Sang ayah menangis, gemetar badannya, tak sanggup menutup kafannya. Tak terbayang apa yg dirasakan sang ayah... Tak terbayang pedihnya. Malam ini saat takziah hari ke-2, om saya berkata: "Indra, doakan om yaaa... Hancur rasanya hati om ini. Om rasanya belum rela... Om gak siap... Om belum bisa melepas.. Hari ini om 2 kali ke makam".
Ya Allah, berikan kekuatan kepada keluarga yang ditinggalkan untuk menghadapi musibah ini. Kadang kita tidak mampu mencari tahu alasan di balik sebuah peristiwa. Kadang yang perlu kita ingat hanyalah... Allah punya kuasa, Allah berkehendak. Dan ingat selalu dengan janji Allah bahwa tidak akan manusia diuji diluar kemampuannya. Mudah bagi kita yang tidak mengalami untuk mengatakan 'Sabar'. Tapi tak terbayang sulitnya bagi yang mengalami langsung. Pertanyaan why me mungkin tidak akan pernah kita dptkan jawabannya. Yuk kita yang masih diberi nikmat masih punya orang tua, masih punya anak, kita berikan yang terbaik. Kita curahkan rasa kasih kita, rasa sayang kita kepada orang yang kita cintai. Sehingga saat ajal menjemput, kita tidak menyesal karena belum puas mencurahkan rasa sayang kita.
Dibalik segala cobaan, Allah menyiapkan sesuatu yang baik buat kita semua..
No comments:
Post a Comment