Bunga Edelweis yang biasa dikenal dengan bunga abadi adalah bunga yang cantik dan
menarik. Mitosnya, barang siapa yang memberikan bunga ini kepada
pasangannya, maka cinta mereka akan abadi. Makanya tidak jarang bunga
Edelweis biasa diberikan kepada pasangan sebagai
simbol cinta abadi. Bunga Edelweis bisa dijadikan bunga hiasan didalam
rumah. Bentuknya semakin lama akan semakin cantik.
Bunga Edelweis
juga sering disimpan didalam dompet seseorang sebagai kenang-kenangan atau sebagai bukti telah
naik ke suatu gunung. Sama seperti salah seorang sepupuku yang aktif di kegiatan Mapala di kampusnya, namanya Audi *bukan Audy penyanyi yah, hehe*. Audi ini sering sekali naik gunung, entah sudah berapa kali dan sudah berapa gunung di Indonesia ini yang sudah dia daki. Di salah satu kesempatan ketika dia mudik bertepatan dengan dia pulang dari mendaki gunung, seperti biasanya dia menginap beberapa hari di rumah nenek saya sebelum pulang kerumahnya. Waktu itu saya masih SMP kelas 1. Saya sendiri tidak terlalu dekat dengan dia, mungkin karena agak takut sama dia, karena dulu dia berambut gondrong dan menurut saya waktu itu orang yang berambut gondrong itu menyeramkan, tapi karena melihat nenek saya begitu akrab dengan dia, jadi saya pun mencoba mengakrabkan diri dengan dia.
Beberapa jam setelah dia datang itu dia memanggil saya ingin menunjukkan sesuatu. Dia memperlihatkan bunga Edelweis yang sudah kering yang disimpan di dompetnya pada saya. Bunga Edelweis yang dia perlihatkan itu cantik, meskipun bunganya sudah kering. Lalu saya dengan polosnya bilang ke dia "kakak, mau dong bunga yang seperti itu, kalau bisa jangan yang layu, nanti saya tanam di depan rumah biar bunganya banyak". Lalu dia hanya tersenyum sambil menjawab "nanti ya dek kalau kebetulan saya naik gunung, kalau ada bunga seperti ini, dan waktunya berdekatan dengan rencana mudik, akan saya bawakan untuk kamu ". Dan benar saja, beberapa bulan setelah itu dia membawakan saya seikat bunga Edelweis. Dia tersenyum dan bilang "ini bunga Edelweis yang masih segar, bunganya di simpan baik-baik ya, ini tidak bisa ditanam, jadi taruh d'dalam gelas kecil saja lalu simpan di meja belajar kamu". Dengan ucapan terima kasih dan perasaan senang saya menerima bunga itu. Warnanya ungu. Cantik sekali. Selang beberapa bulan kemudian ketika dia mudik lagi dia membawakan saya lagi bunga Edelweis, kali ini warnanya putih. Sama cantiknya seperti yang pernah dia bawakan sebelumnya. Sejak saat itu saya selalu menunggu kapan dibawakan bunga Edelweis lagi. Mudah-mudahan suatu saat nanti sepupu saya itu atau siapapun orangnya akan datang dengan membawakan saya bunga Edelweis :)
aslinya sih pas ngobrol sm sepupuQ itu qt pke bahasa daerah, cuma biar enak d'baca ajah jadi d'translate ke bahasa Indonesia, hihihihhihihihhi :D :p
Continue reading........